Pemesanan

Golok sembelih qrisdoren Kios kami Manyediakan berbagai macam golok sembelih dan pisau keset Dengan ketajaman greet 3000-6000 Sudah super siff dan sangat tajam

Pemesanan Bisa Langsung Telephone: 081314238679, Transfer Melalui Bank BRI
. FACEBOOK "Golok Sembelih Qrisdoren"

Rabu, 07 Oktober 2015

Mengenal Material Bahan Bilah Pedang

Mengenal Material Bahan Bilah Pedang - Baja adalah besi yang mengandung carbon. Kalau disebut Carbon Steel 1060, maka kandungan carbon dalam baja tersebut adalah 0,60% (kadar carbon tingkat menengah). Kalau disebut Carbon Steel 1095, maka kandungan carbon dalam baja tersebut adalah 0,95% (kadar carbon cukup tinggi). Semakin tinggi kadar carbon dalam sebuah pedang, semakin keras pedang tersebut, tapi semakin getas karena rendahnya elastisitas.
Ada banyak sekali jenis-jenis baja yang biasa digunakan sebagai material pembuatan bilah pedang. Masing-masing memiliki karakteristik dengan kelebihan dan kekurangan.

Di antara yang bisa disebutkan di sini adalah:

1. O1 Tool Steel
Merupakan baja unggulan dengan kadar karbon tinggi dan chromium rendah, kekerasan tinggi max 65 Hrc. Mudah berkarat dan memerlukan perawatan yang baik. Komposisi Kimia adalah: C = 0.95%; Si = 0.25%; Mn = 1.10%; Cr = 0.55%; V = 0.10%; W = 0.55%.

O1 Tool Steel merupakan baja yang memiliki kekerasan sangat bagus sehingga dapat memiliki ketajaman yang baik dan tidak mudah tumpul. Selain itu, baja jenis ini cukup mudah diasah kembali bila tumpul. Kelemahannya adalah mudah terserang korosi (karat). Kadar carbon yang tinggi menjadikannya getas dan terkadang mudah patah. Kalau mau dilakukan hardening, sebaiknya hanya pada sisi tajamnya saja.

2. D2 Tool Steel
Merupakan baja unggulan dengan kadar karbon tinggi dan chromium tinggi, kekerasan tinggi max 64 Hrc. Walaupun cukup tahan tapi masih belum bebas karat, tetapi bahan ini sangat digemari karena kekerasannya yang tinggi sehingga ketajamannya awet dan mudah diasah bila tumpul. Komposisi Kimia adalah: C = 1.55%; Si = 0.25%; Mn = 0.35%; Cr = 11.8%; Mo = 0.80%; V = 0.95%. Pertama kali muncul pada saat perang dunia II. Baja ini kadang-kadang disebut semi-stainless.

D2 merupakan baja yang memiliki kekerasan tidak jauh beda dengan O1 Tool Steel. Namun karena kandungan Cr yang cukup tinggi maka baja jenis ini memiliki ketahanan terhadap korosi yang lebih tinggi dibanding baja jenis O1. Kelemahannya adalah sedikit lebih liat ketika diasah jika tumpul. Kadar carbon yang tinggi menjadikannya getas dan terkadang mudah patah. Kalau mau dilakukan hardening, sebaiknya hanya pada sisi tajamnya saja.

3. 440C Stainless Steel
Merupakan baja stainless dengan kadar karbon cukup tinggi dan chromium tinggi, kekerasan tinggi max 60 Hrc. Sangat tahan karat, kekerasan cukup baik. Komposisi Kimia adalah: C = 1.05%; Si = 0.40%; Mn = 0.40%; Cr = 17.0%; Mo = 0.50%.

440C termasuk stainless steel sehingga cukup sulit terserang korosi. Tapi beda dengan stainless steel yang lain sebab 440C memiliki kandungan carbon yang cukup tinggi sehingga memiliki kekerasan yang baik. Kelemahannya adalah lebih liat dari D2 ketika diasah jika tumpul.

4. ATS-34 Stainless Steel (Japan)
Merupakan jenis baja terbaik saat ini, dengan kadar karbon tinggi dan chromium tinggi. Bebas karat, kekerasan max 60-61 Hrc. Komposisi Kimia adalah: C = 1.03%; Si = 0.25%; Mn = 0.41%; Cr = 13.74%; Mo = 3.56%; P = 0.026%; S = 0.001%.

5. Damascus Steel (Baja Pamor/Baja Lipat/Folded Steel))
Merupakan jenis baja yang melalui proses penempaan dua atau tiga lapis material semisal baja, besi lunak dan nikel yang kemudian dilipat dan ditempa lagi sampai berkali-kali lipatan yang membentuk pola sesuai dengan yang diinginkan. Baja ini lebih ditonjolkan pada seni dan pola yang terbentuk pada baja. Meskipun sebagian pengrajin menyebutnya sebagai Damascus Steel, bukan berarti baja yang digunakan adalah baja Damaskus yang teknik pembuatannya sudah hilang sejak abad ke-18. Selain itu, pattern yang terdapat pada permukaan bilah Pedang Damaskus bukan karena proses lipatan logam.

6. Disc Brake Steel (Baja Rem Cakram)

Disc Brake Steel merupakan salah satu material pembuatan pedang yang cukup tahan terhadap serangan korosi dengan kekerasan yang tinggi. Biasanya diambil dari limbah rem cakram. Kelemahannya adalah cukup liat ketika diasah.

7. Spring Steel (Baja Per)

Baja dari per mobil atau truk merupakan material yang cukup baik untuk pembuatan pedang. Kekerasan sekitar 62 Hrc. Dengan proses hardening yang bagus setelah ditempa, terkadang baja per memiliki kualitas kekuatan yang lebih baik daripada baja baru. Biasanya diambil dari limbah per mobil atau truk. Tapi yang terbaik adalah dari limbah per mobil Jeep Willys yang sudah terkenal sangat kuat, ulet dan tahan patah. Bisa juga dari limbah per mobil jip Gaz atau Landrover.

Baja yang bisa disebut sebagai spring steel/baja per adalah baja yang mempunyai kemampuan pegas tinggi. Biasanya mempunyai kandungan karbon dari 0.50% sampai dengan 1.00%.

Baja per mobil/truk biasanya mempunyai kandungan karbon sekitar 0.50% sampai 0.65% (baja 1060, 1055, 9260, 5160). Baja per Jeep Willys diperkirakan dari baja jenis 5160 (kandungan karbon 0,60%), karena pada masa dahulu, baja per mobil lebih sering dibuat dari baja 5160, terlebih Jeep Willys yang diperuntukkan untuk militer.. Sekarang harga baja 5160 semaking tinggi, sehingga banyak produsen per mobil mencari alternatif lain yang lebih murah, tetapi masih cukup untuk memenuhi tugasnya dengan baik.

Katana buatan Jepang sekarang ini (kebanyakan), untuk yang kelas standar dibuat dari baja 1060; yang kelas menengah dari baja 5160; yang premium dari Tamahagane.


8. Strip Steel

Merupakan baja yang mudah didapat dengan kekerasan yang biasa-biasa saja tapi cukup mudah diasah.

9. Baja Ulir.

Merupakan baja yang paling murah dengan kualitas rendah.

Jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan yang sering (Frequently Asked Question)

* Apakah pisau bubut baik untuk dibuat pisau?
  1. Baja jenis ini termasuk dalam kelompok HSS (High Speed Steel/baja yang bertahan ketika digunakan dalam pekerjaan yang cepat dan juga panas)
  2. Pisau bubut biasanya dibuat dengan kandungan karbon tinggi. Mengandung Tungsten, dan Molibdenum yang cukup tinggi, dan kadang kadang sangat tinggi.
  3. Molibdenum membuat baja tetap kuat dalam suhu tinggi, sekaligus membuat baja ini butuh panas yang sangat tinggi pada saat ditempa/dibentuk, dan proses HT. Untuk perbandingan, baja per, dan baja O1 hanya butuh suhu sekitar 700-900 celcius untuk ini, sedangkan baja jenis ini butuh suhu sekitar 1000 sampai 1200 celcius.
  4. Tungsten membuat baja menjadi keras, dan tahan aus/tahan kikis. membuatnya sulit untuk diasah atau stock removal.
  5. Kandungan Karbon tinggi, dan HT untuk pisau bubut, membuat baja jenis ini menjadi lebih getas (gampang patah).
  6. Selama kandungan Molybdenum, dan Tungsten masih rendah, dan tungku HT dengan panas tinggi juga stabil, pisau bubut masih pantas untuk dijadikan bahan pisau biasa. Dengan kandungan karbon yang cukup tinggi, sebaiknya pisau jangan terlalu besar (sebaiknya hanya untuk pisau ukuran kecil sampai sedang).

* Untuk menjawab semua pertanyaan "Apakah ........ bisa tajam?"
  1. Semua benda dengan kekerasan cukup, bisa dibuat/diasah menjadi tajam. sebagai contoh, kertaspun bisa tajam, apalagi logam-logaman (eh... Air raksa gak bisa yah )
  2. yang jadi masalah biasanya adalah "seberapa sulit membuatnya tajam?", "Berapa lama ketahanan ketajamannya ketika digunakan?" Nah.... ini baru tergantung dari masing-masing benda.

* Apakah Titanium merupakan bahan bilah pisau yang baik?
  1. Bisa disebut baik bila yang dibutuhkan adalah daya tahan karat yang tinggi.
  2. Bisa disebut buruk bila yang dibutuhkan adalah daya tahan ketajaman/kekerasan. Sebagai perbandingan: Titanium hanya bisa mempunyai kekerasan sampai sekitar 40 HRC, berbanding dengan baja per yang bisa mencapai kekerasan sampai sekitar 64 HRC

Apakah yang disebut baja per?
  1. Baja yang bisa disebut sebagai spring steel/baja per adalah baja yang mempunyai kemampuan pegas tinggi. Biasanya mempunyai kandungan karbon dari 0.50% sampai dengan 1.00%.
  2. Baja per mobil/truk biasanya mempunyai kandungan karbon sekitar 0.50% sampai 0.65% (baja 1060, 1055, 9260, 5160)
  3. Baja yang biasanya disebut baja per di Indonesia adalah baja per daun mobil/truk.
  4. Baja per Andong/Jeep Willys kemungkinan adalah baja jenis 5160 (kandungan karbon 0,60%). Kemungkinan ini karena pada masa dahulu, baja per mobil lebih sering dibuat dari baja 5160. Sekarang harga baja 5160 semaking tinggi, sehingga banyak produsen per mobil mencari alternatif lain yang lebih murah, tetapi masih cukup untuk memenuhi tugasnya dengan baik.
  5. Baja per jam biasanya mempunyai kandungan karbon antara 0.90 - 1:00% (baja 1095)

Kenapa Indonesia tidak bisa menghasilkan baja dengan kandungan karbon lebih tinggi?
  1. (Jawaban dari Giaartcraft)Seharusnya bisa, karena bahan dasar baja yang digunakan di pabrik baja seperti Karakatau Steel adalah baja cor dengan kandungan karbon sampai 4.00%. Baja cor ini kemudian dikurangi kandungan karbonnya dengan cara dipanaskan temperatur tinggi sambil di semprot oksigen sehingga kandungan karbon pada bahan baja akan terbakar/berkurang karena ber-reaksi menyatu dengan oksigen menjadi karbondioksida. Proses ini terus dilakukan sampai kandungan karbon banyak berkurang dan mencapai 0.45%. Alasannya dilakukan ini karena adanya perjanjian sewaktu proses transfer teknologi bahwa produk KS tidak boleh berkandungan karbon lebih dari 0.45%.
  2. (Jawaban Jarumberputar)Kemungkinan karena kebutuhan baja di indonesia yang sangat banyak adalah untuk baja konstruksi, dimana kandungan karbon untuk baja konstruksi adalah 0.45%.

Apakah dalam proses tempa kandungan karbon akan bertambah?(pertanyaan ini agak keluar sedikit dari topik)
Jawabannya : Tidak akan bertambah dan malah akan berkurang, karena seperti pada penjelasan diatas, ketika baja dibakar dengan panas tinggi, dan adanya oksigen, maka kandungan karbon pada baja akan ber-reaksi dengan oksigen menjadi karbondioksida, sehingga kandungan karbon pada baja akan berkurang. Jadi bila tidak ingin kandungan karbon pada baja berkurang banyak, sebaiknya waktu untuk proses penempaan, jangan lama.

Apakah gunanya baja ditempa?(juga sedikit keluar topik)
Saya mengerti bahwa masing-masing pande mempunyai penjelasan masing-masing, cuma menurut Saya jawaban berikut yang paling masuk akal.
  1. Baja ditempa untuk membentuknya.
  2. Baja ditempa agar mendapatkan motif tempa.
  3. Baja ditempa agar dalam pembuatan pisau, bahan baja tidak banyak yang terbuang (dibanding dengan metode stock removal, dengan penggunaan kikir atau gerinda).
  4. Baja ditempa untuk meratakan kandungan karbonnya (homogenisasi kandungan karbon)diseluruh bagian bilah. Dilakukan dengan cara ditempa sambil dilipat secara berulang-ulang (biasa dilakukan pada baja tamahagane, karena baja jenis ini dalam bentuk mentah, kandungan karbonnya tidak rata)
  5. Baja ditempa untuk mengurangi kandungan karbon-nya agar sesuai dengan yang dibutuhkan. Sebagai contoh. Anda punya baja 1084, tapi sebetulnya membutuhkan baja berkandungan karbon setara dengan 1075, maka Anda perlu melakukan tempa lipat berulang-ulang agar kandungan karbon menjadi berkurang dan jadi merata. Hal ini sering juga dilakukan pada baja tamahagane.

Apakah baja putih itu?
Istilah baja putih ini hanya populer diantara pande-pande lokal. Yang dimaksud sebenarnya adalah baja tahan karat/stainless steel. Kebalikannya, baja non stainless disebut sebagai baja hitam.

Sering monel disalah artikan sebagai baja putih. Monel ini bukan baja karena mengandung 67% Nikel dan hanya sedikit kandungan besi. Logam ini sebetulnya tidak bisa disebut sebagai baja karena hanya mengandung besi sedikit dan tidak mempunyai kandungan karbon yang keduanya adalah komponen penting agar dapat disebut sebagai baja. Monel tidak bereaksi terhadap magnet.

SEPINTAS BEBERAPA ISTILAH BAJA YANG UMUM (KODE dan TIPE BAJA)

1XXX - Baja simple (Plain Carbon Steel)
13XX - Baja berkandungan Mangan
2XXX - Baja paduan Nikel
23XX - Baja dengan kandungan Nikel 3.5%
25XX - Baja dengan kandungan Nikel 5.0%
3XXX - Baja paduan Nikel dan Chrome
4XXX - Baja paduan Molybdenum
40XX - Baja paduan Molybdenum
41XX - Baja paduan Chrome dan Molybdenum
43XX - Baja paduan Chrome, Molybdenum, dan Nikel
46XX - Baja paduan Molybdenum dan Nikel
48XX - Baja paduan Molybdenum dan Nikel
5XXX - Baja paduan Chrom
51XX - Baja paduan Chrom dengan kandungan Chrom rendah
52XX/52XXX - Baja paduan Chrom dengan kandungan Chrom sedang
53XX - Baja paduan Chrom dengan kandungan Chrom tinggi
6XXX - Baja paduan Chrom dan Vanadium
86XX - Baja paduan Nikel, Chrom, dan Molybdenum
87XX - Baja paduan Nikel, Chrom, dan Molybdenum
92XX - Baja paduan Mangan dan Silikon

Pada aturan kode ini, dua huruf X terakhir adalah merupakan nilai kandungan karbon (khusus yang kandungan karbon 1% keatas, angkanya 5 deret, dan X tanda kandungan karbon ada 3 X). Sebagai contoh 1095 kandungan karbon adalah 0.95%, 52100 kandungan karbon adalah 1.00%, 9260 kandungan karbon adalah 0.60%



Menurut aturan AISI (American Iron and Steel Institute):

A - Air hardening steel. Adalah baja dengan proses hardening dengan media pendingin udara
D - Die steel. Adalah baja yang pada mulanya diperuntukkan untuk proses pressing untuk membentuk, untuk membolongi, dan mencetak
F - Carbon/Tungsten alloy. Adalah baja paduan dengan Tungsten
H - Hot work. Adalah baja yang diperuntukkan untuk mengerjakan pekerjaan pada temperatur tinggi.
L - Low Alloy. Adalah baja dengan kandungan paduan rendah
M - Molybdenum Alloy. Adalah baja paduan Molybdenum
O - Oil hardening steel. Adalah baja dengan proses hardening dengan media pendingin minyak.
P - Mold steel alloy. Adalah baja yang diperuntukkan untuk mengerjaan pekerjaan molding/pengecoran.
S - Shock resistant steel. Baja dengan ketahanan benturan tinggi. baja dengan keuletan tinggi.
T - Tungsten alloy steel. Adalah baja paduan Tungsten
W - Water hardening steel. Adalah baja dengan proses hardening dengan media pendingin air

BAJA

Baja adalah logam paduan dengan kandungan utamanya adalah besi yang di padu dengan unsur karbon. Untuk bisa disebut baja, kandungan karbon tidak boleh kurang dari 0.2 - 0.25% dan tidak lebih dari 2.1 - 3%. Bila kandungan karbon kurang dari 0.2 - 0.25%, logam ini tidak bisa di harden (diperkeras dengan proses hardening/nyipuh), dan disebut wrought iron. Bila kandungan karbon lebih dari 2.1 - 3% logam ini akan menjadi getas (gampang patah), dan disebut cast iron(besi cor).

Aturan mengenai kandungan karbon diatas; dalam beberapa tahun terakhir telah tidak sesuai lagi. Beberapa tahun terakhir beberapa pabrik baja telah menemukan baja jenis baru sebagai contoh: baja H1 yang digunakan oleh beberapa perusahan pisau kandungan karbonnya adalah 0.15% (sebagian besar orang masih tidak menganggap H1 sebagai baja/steel, karena H1 dengan kandungan karbon serendah ini tidak bisa di harden). Begitu juga kandungan karbon dari baja ZDP189 yang 3.0%. CPM Rex 121 yang mempunyai kandungan karbon 3.4%.

* Satu hal yang harus diingat. Baja apapun yang digunakan sebuah pisau, yang paling penting adalah Proses Heat Treatment-nya (HT) (dari hardening sampai tempering). Sebagai contoh baja dengan bahan baja D2 yang tidak melalui proses HT atau tidak melalui proses HT yang benar akan menjadi kalah jauh kemampuannya dibanding baja D2 dengan HT yang benar.

Minggu, 25 Januari 2015

Jenis Bilah Baja

Tentang Bilah Baja

Bahan pisau yang paling umum digunakan untuk membuat pisau adalah besi dan karbon yang ditingkatkan dengan berbagai elemen seperti kromium, vanadium, mangan, dan banyak lagi. Berbagai jenis baja yang dibuat dengan menyesuaikan jumlah setiap bahan yang ditambahkan. Baja tahan karat, misalnya, diciptakan dengan menambahkan lebih bahan tahan karat.

Proses Finishing memainkan peran besar dalam menciptakan pisau baja. Proses seperti rolling dan penerjaan panas memiliki pengaruh besar terhadap kinerja. Masing-masing bahan berbeda di bawah melakukan berbagai proses finishing.


154CM

Ini adalah stainless steel buatan Amerika yang pada awalnya dikembangkan untuk membuat bilah turbin dalam mesin jet. Hal ini sangat mirip dengan ATS-34. Ini sangat tahan korosi dan memiliki ketangguhan yang baik dan berkualitas tepi pisaunya.


440C

Ini adalah stainless steel yang digunakan pada pabrik pisau . Bahan ini sangat solid dan sangat tahan noda karat. Juga menjaga bagian  tepi dengan  baik dan cukup mudah untuk mempertajamnya. Bahan ini umumnya mengeras antara 56 dan 59 Rc, dan. Membuat semua bagian pisau tampak kokoh. 440C jauh lebih unggul dari yang paling lain seperti seri 400. 440A dan 440B rata - rata kurang bagus.


ATS-34

Ini adalah stainless steel yang berasal dari Jepang dan sangat mirip dengan jenis amerika serikat  154CM. Ini menjadi sangat populer dengan pembuat pisau pada tahun 1990 sebagai alternatif yang lebih berkualitas dari 440C. Baja tidak tahan karat sebagai seperti 440C, tetapi memegang tepi yang lebih baik. Isi karbon 1,04%. Kualitas akan lebih baik jika pengerasan  antara 59 Rc sampai 61 Rc.


AUS-8

Baja ini memiliki rasio karbon rendah untuk kromium. Hal ini sangat tahan terhadap korosi, dan sangat sulit, tapi tidak memiliki kelebihan serta variasi baja banyak lainnya dengan kandungan karbon yang lebih tinggi.


BG-42
Materi ini adalah stainless steel. Memiliki kemampuan memegang tepi yang lebih baik dari 44C dan ATS-34, dan lebih tangguh daripada ATS-34. Bekerja terbaik ketika mengeras 61-63 Rc.


D2

Bahan ini adalah baja karbon sangat tinggi (1,5%) yang memiliki kemampuan memegang tepi luar biasa dan ketahanan aus yang tak tertandingi, tetapi tidak memiliki ketangguhan. Hal ini tidak tahan korosi sebagai seperti 440C atau ATS-34, dan tidak dianggap sebagai stainless steel karena hanya memiliki krom 12%. Pisau stainless memiliki 13% atau lebih.


Damaskus

 Damaskus terbuat dari berbagai baja yang berlapis bersama. Proses finishing melibatkan etsa asam yang mengekspos garis permukaan. Hasil akhirnya adalah pisau tangguh dengan kualitas tepi baik. Hal ini sangat mahal dan digunakan terutama untuk motif artistik.


H1

H1 klaim untuk ketenaran adalah ketahanan korosi. bilah terbuat dari kualitas bahan  tepi untuk ketahanan korosi dan tangguh.


M2

Ini adalah baja yang sangat keras. Hal ini digunakan terutama untuk alat pemotongan industri. Baja ini memiliki kekuatan yang luar biasa dan sangat tahan pakai, tetapi sangat rentan terhadap korosi.


S30V

Ini adalah baja kelas premium yang dirancang di Amerika Serikat untuk pembuatan pisau. Memiliki kemampuan tepi  sangat bagus dan sangat tahan korosi.

Baja Tahan Karat (Stainless Steel)

Untuk sebagian Eropa menyebut Inox steel. Baja jenis ini paling umum digunakan pada pisau lipat. Seperti halnya Baja Karbon. Baja antikarat juga sebenarnya mengandung karbon. Dimulai dari kandungan karbon berkadar 0.15% sampai yang 3%. Makin tinggi kandungan Karbon, makin baik juga ketahanan ketajamannya (edge holding), akan tetapi makin sulit diasahnya. Untuk bisa disebut baja tahan karat, baja harus mengandung chromium minimal sebanyak antara 10.5% - 11% (paham Perancis), dan minimal 13% (paham Amerika).

Baja Karbon (Carbon Steel)

Sebetulnya baja adalah besi yang mempunyai kandungan karbon, jadi sebetulnya cukup disebut baja saja, dan yang tidak mengandung karbon, adalah besi biasa (iron).


* D2
Baja ini termasuk hasil teknologi lama karena pertama kali muncul pada saat perang dunia II. Baja ini kadang-kadang disebut semi-stainless, karena mempunyai kandungan chromium yang tanggung (12%). Mempunyai kandungan karbon antara 1.50% sampai 1.60%, dan mempunyai daya tahan ketajaman yang tinggi.

* A2
Baja ini mempunyai kandungan karbon berkisar antara 0.95% sampai 1.05%, dan chromium berkisar antara 4.75% sampai 5.50%. Baja ini lebih tahan banting (ulet/tough) dibanding D2, akan tetapi mempunyai daya tahan ketajaman yang lebih rendah.

* O1
Baja ini mempunyai kandungan karbon berkisar antara 0.85% sampai 1.00%, dan kandungan chromium berkisar antara 0.40% sampai 0.60%. Merupakan Baja yang sangat baik, dan mempunyai daya tahan ketajaman yang cukup baik. Baja ini sangat mudah berkarat.

* W-2
Baja ini mempunyai kandungan karbon berkisar antara 085% sampai 1.50%, dan chromium 0.15%. Baja ini mempunyai daya tahan ketajaman yang tinggi dan sangat tahan banting (ulet/tough) karena mengandung vanadium 0.2%. Perbedaannya dengan Baja W1 adalah hanya di kandungan Vanadium ini.

* 10## (1045, 1050, 1060, 1070, 1084, 1095, dan lain lain)
Baja ini adalah baja paling standard, dan tidak mempunyai kandungan chromium. Angka dibelakang 10 adalah angka kandungan karbonnya. Rata rata pisau lipat jaman dulu menggunakan baja jenis ini. Makin tinggi kandungan karbon, makin tinggi pula daya tahan ketajamannya. Semakin rendah kandungan karbon, maka semakin ulet (tough). Baja jenis ini adalah baja paling murah. Karena tidak adanya kandungan chromium, baja jenis ini sangat gampang berkarat.

* Carbon V
Carbon V adalah baja yang digunakan oleh Cold Steel. Menurut para ahli, baja ini sebenarnya adalah baja 50100-B atau 0170-6. Baja ini mempunyai kandungan karbon 0.95%, dan kandungan chromium berkisar antara 0.45% sampai 0.48%. baja ini mempunyai kemampuan mirip dengan O1, akan tetapi harganya lebih murah.

* L-6
Baja ini adalah baja yang biasa digunakan sebagai bilah gergaji. Mempunyai kandungan karbon berkisar antara 0.65% sampai dengan 0.75%, dan kandungan chromium berkisar antara 0.60% sampai 1.20%. Merupakan baja yang baik, dan pilihan para knifemakers pada umumnya.

* 5160
Baja ini juga sangat popular sebagai bahan pisau, apalagi pada pisau-pisau besar. Mempunyai kandungan karbon berkisar antara 0.56% sampai 0.64%, dan kandungan chromium berkisar antara 0.70% sampai 0.90%. Baja ini terkenal akan daya tahanan ketajamannnya, dan tahan banting.

* 52100
Baja ini dulunya hanya digunakan sebagai bahan Ball-bearing, akan tetapi makin popular dikalangan knifemaker, dan sekarang tersedia dalam bentuk batangan. Baja ini mempunyai kandungan karbon berkisar antara 0.98% sampai 1.10%, dan kandungan chromium berkisar antara 1.30% sampai 1.60%. mempunyai daya tahan ketajaman yang lebih tinggi dibanding baja 5160, akan tetapi mempunyai ketahanan banting yang sedikit kurang. Umumnya digunakan pada pisau buru, dan pisau-pisau lain yang tidak terlalu besar.

* CPM 10V
Baja ini mempunyai daya tahan ketajaman yang tinggi, akan tetapi juga tahan banting (ulet/tough). Mempunyai kandungan karbon 2.45%, dan chromium 5.25%.

* CPM 3V
Baja ini juga merupakan baja yang sangat tahan banting (ulet/tough), dan mempunyai daya tahan ketajaman yang sangat baik. Mempunyai kandungan karbon 0.80%, dan chromium 7.50%.

* INFI
Baja jenis ini tidak umum digunakan oleh knifemaker. Yang tercatat sebagai pengguna setia adalah Jerry Busse (knifemaker). Baja ini mempunyai kandungan Chromium 8.25%, karbon hanya sebesar 0.50%, akan tetapi beda dengan baja lain yaitu mempunyai kandungan Nitrogen 0.11%, yang juga menambah kemampuan baja. Baja ini sangat tahan banting (ulet/tough), dan mempunyai daya tahan ketajaman yang sangat tinggi.

UNSUR/KANDUNGAN DALAM BAJA

Sederhananya, baja adalah besi dengan kandungan karbon di dalamnya. Campuran lainnya ditambahkan untuk membuat baja untuk mempunyai kemampuan yang lebih.
Berikut adalah campuran penting dalam baja (termasuk karbon)sesuai urutan abjad, dan beberapa contoh baja yang berisi paduan tersebut:

Karbon: Hadir dalam semua baja, itu adalah unsur yang paling penting untuk proses hardening/pengerasan, juga meningkatkan kekuatan baja tetapi, semakin banyak kandungannya, ketangguhan baja akan semakin berkurang dan membuat getas/gampang patah.
Kromium: Ditambahkan untuk ketahanan aus, membantu proses hardening, dan (yang paling penting) untuk ketahanan karat. Sebuah baja dengan setidaknya 13% kromium biasanya dianggap baja tahan karat/stainless steel, meskipun definisi lain mengatakan baja harus memiliki minimal 11,5% kromium lepas (sebagai lawan yang diikat di karbida) dianggap "stainless". Meskipun namanya stainless steel, semua jenis baja ini dapat berkarat jika tidak dipelihara dengan baik. Menambahkan kromium dalam jumlah tinggi mengurangi ketangguhan. Kromium adalah karbida-mantan, yang karena itu meningkatkan ketahanan aus.
Mangan: Sebuah elemen penting. Mangan membantu memperbaiki struktur butir baja, dan memberikan kontribusi untuk proses pengerasan/hardening. Juga kekuatan & ketahanan aus. Meningkatkan kemampuan baja melawan proses oksidasi selama proses pembuatan baja. Hadir dalam hampir semua baja pisau kecuali untuk A2, L-6, dan CPM 420V.
Molibdenum: pembuat struktur karbida, mencegah kerapuhan & mempertahankan kekuatan baja pada suhu tinggi. Hadir dalam banyak baja, terutama pada baja yang mengeras dengan udara (misalnya, A2, ATS-34) selalu memiliki 1% atau lebih molibdenum - molibdenum adalah apa yang memberi mereka kemampuan baja mengeras di udara.
Nikel: Menambahkan ketangguhan. Hadir dalam L-6 dan AUS-6 dan AUS-8. Nikel secara luas diyakini memainkan peran dalam ketahanan karat juga.
Fosfor: Hadir dalam jumlah kecil di sebagian besar baja, fosfor adalah salah satu unsur yang mengurangi ketangguhan.
Silicon: Berkontribusi pada kekuatan. Seperti mangan, unsur ini memperbaiki struktur baja.
Sulfur/Belerang:
Biasanya tidak diinginkan di sendok garpu baja, membuat baja mudah dibentuk, namun menurunkan ketangguhan.

Tungsten: Juga merupakan pembuat struktur karbida, sehingga meningkatkan ketahanan aus. Ketika dikombinasikan dengan baik dengan kromium atau molibdenum, tungsten akan membuat baja menjadi baja tahan panas (high Speed Steel). Baja M2 memiliki jumlah tungsten yang tinggi. Unsur ini merupakan pembuat struktur karbida terkuat setelah vanadium.
Vanadium: Berkontribusi untuk ketahanan aus dan pengerasan, dan sebagai pembuat karbida. Unsur ini memurnikan butiran baja, dan memberikan kontribusi untuk ketangguhan baja dan memungkinkan pisau untuk diasah sampai sangat tajam. Beberapa baja memiliki vanadium. khusus untuk M2, Vascowear, dan CPM T440V dan 420V (dalam urutan meningkatnya jumlah) memiliki kandungan Vanadium yang tinggi. Perbedaan terbesar antara baja BG-42 dengan ATS-34 adalah kandungan vanadium.

Kamis, 22 Januari 2015

Mercy panjang bilah 30cm

Mercy panjang bilah 30cm
Mata di presisi 88
Ketajaman di greet 3000
Super siff dan sangat tajam
Limosin siap di terjang
Golok sembelih qrisdoren

Selasa, 20 Januari 2015

bilah baja 551

contoh pisau nya 26cm sarung kayu 23cm sarung kulit 15cm sarung kulit dengan bilah baja 551
  sudah mirror dan super siff sangat tajam

Bahan Baja D2

Pisau qrisdoren siap tempur di jagal

bahan bilah baja o1 dan willis


Bahan Jerman

bahan bilah jerman setara dengan d2 full tanduk n sarunf bule

Klaher

Klaher siap di luncurkan siapa cepat dia dpt

Perawatan

Ini akibat mata bilah sering di pegang dan meninggalkan karat di mata bilah
Klo ente ingin awet piso or golok mk mata bilah nya jgn sering di pegang

Pisau Sembellih dan Seset Kulit


Sepasang Golok


Sepasang Golok Medium


Siap Di Jagal


Golok Sembelih Qrisdoren M.Sidik


Bahan D2

Golok sembelih panjang 30 cm mata di presisi 88 ketajaman greet 6000 super siff bilah golok D2
Untuk melihat ketajaman silahkan buka di yutube ane
Golok sembelih qrisdoren m.sidik
Bagi yh minat silahkan

Golok, Pisau Sembelih

Salah satu produk Golok dan pisau sembelih Qrisdoren. Ketajamannya bisa di Pesan grid 3000 Atau 6000 Super Sip